Dengan mengucap
Link Kaskus
ane sekedar ingin menularkan sedikit ilmu yg ane miliki. Ane yakin
banyak agan-agan yang sudah faham tentang ilmu pengisian. Jadi sekedar
buat tukar informasi dan pengalaman para sesepuh semua.
Sabtu, 07 April 2012
Kamis, 05 April 2012
Ma’rifatul Ghaib
Secara
bahasa, kata ghaib (غَيْبٌ) berarti ‘ter tutupnya sesuatu dari pandangan
mata’. Karena itu, matahari ketika terbenam atau seseorang yang tidak berada di
tempat juga disebut ghaib (غَيْبٌ). Secara singkat dapat dikata kan bahwa
ghaib (غَيْبٌ) adalah lawan “nyata”.
Ghaib (غَيْبٌ) secara terminologis berarti ‘sesuatu yang tidak bisa dijangkau
manusia’, kecuali bila diinformasikan oleh Allah dan rasul, atau sesuatu yang
tidak diketahui kecuali oleh Allah.
Hikmah Mengimani Kitab
[1].
Mengetahui perhatian Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap hamba-hamba-Nya
sehingga menurunkan kitab yang menjadi hidayah (petunjuk) bagi setiap kaum.
[2].
Mengetahui hikmah Allah dalam syara' atau hukum-Nya sehingga menetapkan hukum
yang sesuai dengan tingkah laku setiap umat, seperti firman-Nya.
"Artinya
: Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang" [Al Maidah: 48]
[3]. Jadi
mensyukuri nikmat Allah.
[4].
Mengetahui pertolongan Allah ta’ala pada hamba-hamba-Nya dimana Allah
menurunkan kepada setiap kaum kitab yang memberi petunjuk pada mereka.
[5].
Mengetahui dengan hikmah-Nya, Allah ta’ala mensyari’atka kepada setiap kaum
sesuai dengan keadaan mereka. Sebagaimana dalam firman-Nya, “Untuk tiap-tiap
umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (QS.
Al-Maa’idah 5:48)
(Syarhu
Ushulil Iman, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Edisi Indonesia: Prinsip-Prinsip
Dasar Keimanan. Penerjemah: Ali Makhtum Assalamy. Penerbit: KSA Foreigners
Guidance Center In Gassim Zone,halaman: 38-39)
Ma'rifatur Rasuul
Mengenal
rasul merupakan sebuah bahasa yang sangat penting dalam pembinaan keagamaan
seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya yang pertama yang dilakukan
seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa dan yang kedua adalah keimanan
terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh karena itu pengenalan terhadap Rasulullah
SAW sangat menentukan tingkat pemahaman, penghayatan dan pengamalan seseorang
terhadap ikrar keislaman mereka, karena dari sinilah terbentuklah kepribadian
muslim.
Ma'rifatul Kitab
Ma’rifatul Kitaab
Ma’rifatul
Kitaab adalah mengenal dan beriman kepada kitab-kitab terdahulu. Allah SWT
berfirman “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa”. QS Al Baqarah 2.
Kitab Allah
ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada
umat manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah menurunkan
kitab-kitab itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia
menuju jalan hidup yang benar dan diridhai-Nya. Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah
SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah
menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan
diajarkan kepada umat manusia.
Rabu, 04 April 2012
Ma'rifatullah
Ma’rifatullah
Ilmu ma’rifat
adalah ilmu tentang Allah Ta’ala. Yaitu Cahaya dari Cahaya-cahaya Yang Maha
Agung, dan perilaku dari berbagai perilaku utama. Seseorang yang tidak mengerti tujuannya, maka
ia akan berada dalam kebingungan dan terombang-ambing sehingga ia akhirnya
terjatuh kedalam lembah kesesatan dan kebathilan. Oleh karena itu Syaikh
utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa; ketika seseorang telah mengenal Allah
Subhanahu wa Ta’âla dengan benar, maka secara pasti mereka akan mempunyai
beberapa sikap yang akan tampak pada dirinya, diantara sifat tersebut adalah:
1)
Menerima syariat yang
ditetapkan Allah ‘Azza wa Jalla.
2)
Tunduk dan patuh kepada
Allah Subhanahu wa Ta’âla
3)
Menjadikan Syariat Islam
yang dibawa oleh Rasulullah r sebagai penentu hukum.
Meniti Suluk
Tasawuf menyebut kemajuan dalam kehidupan spiritual sebagai suluk dan sang pencari Allah sebagai salik atau “penempuh jalan spiritual”. Dalam literatur tasawuf, hal ini dikenal dengan istilah khalwat. Seorang murid (pelaku suluk/salik) harus berkhalwat kepada seorang guru atau syekh yang mempunyai tingkatan spritiual atau ruhani yang tinggi bahkan telah suluk kepada Allah. Guru itu disebut dengan Mursyid. Dalam tradisi tasawuf, peran seorang Mursyid (pembimbing atau guru ruhani) merupakan syarat mutlak untuk mencapai tahapan-tahapan puncak spiritual.
Perhatikan Surah Al-A’raf: 186: ”Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk”.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang tetap mencari petunjuk maka Allah akan tambahkan kepada mereka petunjuk dan Allah anugerahkan kepada mereka ketakwaan.” (QS. Muhammad [47]: 17)
Asy Syaukani mengatakan, “Artinya Allah pasti akan menambahkan kepada mereka keimanan, dan ilmu serta bashirah dalam beragama. Sehingga maknanya orang-orang yang mencari hidayah dengan meniti jalan kebaikan, beriman kepada Allah, dan mengamalkan perintah-Nya niscaya Allah akan tambahkan keimanan, ilmu dan bashirah dalam beragama kepada mereka”. Maka seorang muslim hendaknya mengenali urgensi mengamalkan ilmu.” (Hushulul Ma’mul, hal. 17)
Perhatikan Surah Al-A’raf: 186: ”Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk”.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang tetap mencari petunjuk maka Allah akan tambahkan kepada mereka petunjuk dan Allah anugerahkan kepada mereka ketakwaan.” (QS. Muhammad [47]: 17)
Asy Syaukani mengatakan, “Artinya Allah pasti akan menambahkan kepada mereka keimanan, dan ilmu serta bashirah dalam beragama. Sehingga maknanya orang-orang yang mencari hidayah dengan meniti jalan kebaikan, beriman kepada Allah, dan mengamalkan perintah-Nya niscaya Allah akan tambahkan keimanan, ilmu dan bashirah dalam beragama kepada mereka”. Maka seorang muslim hendaknya mengenali urgensi mengamalkan ilmu.” (Hushulul Ma’mul, hal. 17)
Suluk
Suluk adalah
bukti akhlaq, simbol dan alamat akhlaq.
Jika suluknya baik maka hal itu menunjukkan bahwa akhlaqnya baik dan jika
suluknya jelek berarti akhlaqnya adalah jelek. Sebagaimana pohon itu diketahui
lewat buahnya, begitupula akhlaq yang baik diketahui melalui tindakan-tindakan
dan perilakunya yang baik. (Dr. Mahmud Hamdi zaqauz, Mukaddimah fi ‘Ilmi
al-Akhlaq, h. 43).
Ladunni (Min Ladunna 'Ilma)
Ilmu ladunni diambil dari kalimat
'minladunna ilman', ... ilmu yang berasal dari sisi Kami (Allah) tercantum
dalam QS. Al Kahfi : 65 "lalu mereka bertemu dengan seorang hamba diantara
hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat dari sisi Kami, dan yang telah
Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami"
yaitu ilmu yang langsung berasal dari
Allah berupa ilham atau wahyu. Menurut para mufassir hamba Allah di sini adalah
nabi Khaidhir, dan yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan kenabian. Sedang
yang dimaksud ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang tercantum dalam
kisah nabi Musa dan nabi Khidhir berikut ini:
Tuduhan Yahudi Terhadap Nabi Sulaiman
Dan mereka
mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak
kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir
(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut.
Keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya.
Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada
seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang
tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya
mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan
sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan
mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS. Al Baqarah
102)
Mu'jizat Nabiyullah Sulaiman AS
Nabi Sulaiman
as, memiliki kekuasaan yang dianugerahkan Allah kepadanya. Beberapa kekuasaan
tersebut antara lain.
1.
Menundukkan Awan
Dan Kami
(tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan
perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan
sebulan (pula)[1235] dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian
dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin
Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami
rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. (QS. Saba 12)
Selasa, 03 April 2012
Sulaiman AS
Dan
sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya
mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan
hamba-hambanya yang beriman." (QS.
An Naml 15).
Dan Kami
karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya
dia amat taat (kepada Tuhannya), (QS. As Shad 30).
Pendahuluan
Dalam kondisi
carut marut, rusak dan tersebarnya kemaksiyatan yang luar biasa. Pasti ada
sekelompok manusia yang masih memiliki kebersihan hati untuk menyelamatkan dari
dari gelombang kerusakan tersebut. Sekelompok manusia yang masih diberikan rasa
kebaikan di dalam dirinya, dan masih menjaga hatinya dengan baik. Di saat
itulah, kemudian hati menjadi sangat berpengaruh di dalam setiap penilaian
manusia.
Secarik Pena
Alhamdulillah,
itulah kata yang kami ucapkan atas segala karunia Allah ta'ala. Khususnya
karunia keimanan dan keistiqomahan. Karena ujian ini sejatinya ujian keimanan
sehingga ketika kita tidak hati-hati didalam ujian ini, maka akan tergelincir
ke dalam jurang neraka dan kekufuran. Sholawat dan Salam atas baginda Muhammad
Salallahu alaihi wa sallam, amir al Mujahidin, imam al muttaqin beserta seluruh
sahabat, saudara, dan pengikutnya yang telah gigih memperjuangkan Islam hingga
tegak, dan menyebar luaskannya ke seluruh alam semesta.
Langganan:
Postingan (Atom)